Sabtu, 29 November 2008

foto-foto















dokumen dan skep paskibra

DOKUMEN DAN SKEP PASKIBRA

Berikut adalah beberapa dokumen yang dapat diunduh berkaitan dengan Paskibra(ka)

1. UU No. 8 Tahun 1987 Tentang Protokol dapat diunduh DISINI
2. PP No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara dapat diunduh DISINI
3. PP No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dapat diunduh DISINI
4. PP No. 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara dapat diunduh DISINI
5. PP No. 44 Tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dapat diunduh DISINI
6. PP No. 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan dapat diunduh DISINI
7. INPRES No. 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Inpres No. 14 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dapat diunduh DISINI

8. Materi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dapat diunduh DISINI
9. Materi Bendera Merah Putih dapat diunduh DISINI
10. Tata Cara Makan dapat diunduh DISINI
11. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diunduh disini (mohon setelah diunduh ekstensi .pdf dirubah .rar)

12. Syarat dan Materi Seleksi Paskibraka Tingkat Kota Magelang dapat diunduh DISINI

13. Panduan Tata Upacara Bendera di Sekolah Tahun 1997 dapat diunduh DISINI.
14. Panduan Baris Berbaris di Sekolah Tahun 1991 dapat diunduh DISINI

15. Pedoman pelaksanaan lomba TUB & BB dapat diunduh DISINI
16. Contoh persiapan tertulis Lomba TUB dapat diunduh DISINI

17. Pedoman Paskibraka Tahun 2002 dapat diunduh DISINI (Mohon setelah diunduh, ekstensi file .pdf dirubah menjadi .rar, kemudian ekstrak file tersebut dan ikuti petunjuk yang ada)

18. Surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mengenai pembina upacara yang bukan berasal dari sekolah yang bersangkutan dapat diunduh DISINI

kepemimpinan

kepemimpinan

Kepemimpinan
I. PENGERTIAN:
Pemimpin:Seseorang yang mempunyai kelebihan dan sanggup memimpin serta membawa/mengatur anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.

Kepemimpinan:suatu seni dan ilmu dari seseorang anggota untuk menggerakkan orang lain guna bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

II. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA PEMIMPIN:
Pemimpin itu tidak genetisme.
Setiap orang dapat jadi pemimpin dengan usaha serta dorongan kemampuan/teori sosial.
Seseorang akan sukses jika sejak lahir dia punya bakat dan dilatihdengan usha-usaha untuk menjasdi seorang pemimpin/teori sintesisi/ekologis/pengalman.

III. SIFAT SEORANG PEMIMPIN:
1. Sportf/tanggung jawab terhadap pasukan.
2. Dekoratif dalam bertindak.
3. Produktif/cepat menghasilkan.
4. Partisipatif/ikut serta

IV. TUGAS PEMIMPIN:
1. Punya perencanaan.
2. Punya wewenang menggerakkan/moraling.
3. Melakukan pengawasan.
4. Melakukan pertemuan/rapat.

V. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN:
1. Kapasitas, cerdas, waspada dan pandai berbicara
2. Prestasi
3. Tanggung jawab,PD
4. Parsitipatif, aktif dan kreatif
5. Status/kehidupn social yang baik

VI. METODE KEPEMIMPINAN:
1. Memberi perintah memprhatikan:
a. Tahu situasi dan kondisi
b. Perintah jelas.
c. Nada suara tegas.
d. Sopan santun.
2. Memberi ujian, celaandan kritik.
3. Mempunyai kepribadian benar.
4. Peka terhadap saran dan kritik.
5. Memperkuat rasa persatuan/kebersamaan dalam suatu kesatuan.
6. Disiplin diri dan kelompok.
7. Meredam kritik/isu yang menyebar tentang dirinya atau kelompok.

VII. SIFAT UTAMA YANG TERTERA DALAM SEORANG PEMINPIN:
1. Bagaikan urya / Penerang.
2. Bagaikan Chandra / rembulan (penerang).
3. Bagaikan Kartika / bintang menjadi pusat perhatian.
4. Bagaikan Mega / Awan (menciptakan kewibawaan).
5. Bagaikan Bumi (teguh dan kokoh pada pendirian, bersahaja dalam peruatan dan perkataan).
6. Bagaikan Samudara / Tirta (punya pandangan luas tentang semua hal).
7. Bagaikan Bayau / Angin (inamis jujur dan idak ragu).
8. Bagaikan hangat ( adil dan tidak pandang bulu).

Calon Paskibra

Calon Paskibra
I.PENGERTIAN
Calon paskibra adalah anggota OSIS yang berada di SMA yang merupakan satuan organisasi kotamadya yang akan mendapatkan pendidikan dasar calon paskibra selama satu tahun ajaran

Titik berat dalam latihan dasar calon paskibra:
Untuk mencapai usaha-usaha kearah pembentukan paskibra kotamadya yang mempunyai kedisiplinan, kesadaran berbangsa, bernegara dan kesadaran nasional yang tinggi serta mempunyai nilai-nilai kehormatan terhadap lingkungan, organisasi berbangsa dan negeri sendiri.

II. DASAR DAN LANDASAN:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Tap MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN
4. Kep.Menteri Pendidikan Kebudayaan No.0451/U/1984/ tentang pembinaan kesiswaan (18 Oktober 1984).
5. Surat keputusan direktorat jendral Pendidikan dasar menengah DEPDIKBUD NO.261/C/Kep./B. 1986 tentang pembinaan kesiswaan (pedoman)
6. Surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan dasar menengah No.226/D/O.1992 tentng pembinaan kesiswaan atau organisasi kesiswaan.
7. Program kerja Purna paskibra Indonsia tingka Lmpung

III. MAKSUD DAN TUJUAN :
Adapun maksud diadakannya DIKLATSAR calon paskibra karena merupakan upaya pengenalan ilmu yang telah diperoleh dalam rangka pengabdian sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional serta dalam rangka pembinan dan pengembangan kesiswaan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintaah, masyarakat dan pemuda.

Tujuan:
1. Menanamkan serta mengembangkan rasa persaudaraan nasional seerta kebangsaan nasional.
2. Merupakan kebanggaan, kecintaan, turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda.
3. Mewujudkan kader-kader patriot negara bangsa dan negara ketahanan nasional. Pengembangan dan penerus nilai dan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
4. Mengembangkan sikap disiplin dan tertib serta mengikutsertakan pada peringatan hari-hari bersejarah.
5. Mempersiapkan anggota paskibra sekolah dan kotamadya serta dua orang wakil terbaik masing-masing satu putra dan satu putri untuk mengikuti seleksi calon paskibraka tingkat kecamatan, kotamadya dan provinsi pada tahun ke-dua pendidikan dan latihan.

IV. PELAKSANAAN
1. Latsat : Latihan Satuan.
2. Latsatgas : Latihan Satuan Penugsan.
3. Latsatgab : Latihan Satuan Gabungan.
4. Latgab : Latihan Gaungan.
5. Latfis : Latihan Fisik.
6. Rekvar : Rekreatif Variatif .

Latihan pendidikan dasar antara lain:
1. Pemberian materi dsar selama satu tahun
2. Pemberian tugas penugasan (termasuk praktek latihan)
3. Latihan PBB dan TUB
4. Penempaan fisik dan mental serta kepribadian.

V. MATERI LATIHAN
A. Teori:
1. Materi Calon Paskibra
2. Materi Kepemimpinan Dasar
3. Materi Umum:
 PPDP
 Tata Krama
 Aturan Sopan santun Dalam Pergaulan
 Sekelumit Adat Istiadat Lampung
4. Materi Pengetahuan:
 Sejarah Proklamasi RI
 Dasar Negara RI
 Eka Prasetya Panca Karsa
 UUD 1945
5. Materi Khusus:
 Bendera kebangsaan
 lagu kebangsaa
 lambang Negara
6. Materi lainnya yang mendukung pengetahuan, wawasan, dan prestasi calon paskibra

B. Praktek
1. PBB
2. TUB

C.Tahapan:
1. Penerimaan capas disetiap satuan sekolah (Syarat tertentu)
2. Pendidikan dan Latihan Dasar selama satu tahun, didalamnya terdapat:
 tahap seleksi
 tahap diklatsar
 tahap PUSDIKLATSAR (Asrama Desa Bahagia)
3. Pendidikan dan Latihan Paskibra dibagi 4 kecabangan :
 Protokoler
 Kepelatihan
 Pampas( keamanan paskibra)
 Kespas(Kesehatan Paskibra)


lambang paskibraka



1.Bentuk perisai yang berarti bela negara
2.Warna dasar hitam memiliki arti teguh dan percaya diri
3.Sepasang pemuda (i) paskibraka
4.Bendera merah putih yang sedang berkibar memiliki arti sebagai bendera kebangsaan yang harus dijunjung tinggi.
5.tiga buah awan atau tiga buah garis horisontal memiliki arti bahwa paskibraka terdiri dari tiga tingkatan yaitu : nasional. Propinsi, dan Kabupaten.
6.Warna kuning melambangkan kebanggaan dan ketauladanan seorang paskibra


jIWA PASKIBRAKA

Paskibraka menjalankan tugas untuk mengibarkan bendera merah putih dan jiwa yang harus tertanam didalam hati anggota paskibraka adalah jiwa merah putih. Bendera merah-putih melambangkan keberanian dan kesucian, ketika dibelai angin yang bertiup kencang, sang merah putih berkibar gagah, tegar dan tidak goyah, sedang pada waktu angin sepoi-sepoi, tampaklah sang merah putih berkibar dengan penuh kelembutan dan memancarkan sinar keagungan yang penuh kharisma. Jiwa seorang Paskibraka harus tegar, positip, pantang menyerah dan tidak putus asa ketika mengalami dan menghadapi kesulitan dan selalu dibekali hati nan lembut serta penuh dengan kasih sayang”. Darah dalam tubuh manusia berwarna merah dan putih serta mengalirkan kehidupan jasmani dan rohani. Dengan tekun dan sabar darah merah mengangkut makanan keseluruh tubuh untuk memberi tenaga dan darah putih dengan sikap pantang menyerah penuh nilai kepahlawanan akan mencegah semua penyakit yang akan menggerogoti tubuh kita. Jiwa merah putih adalah suatu bentuk cinta kasih yang akan menumbuhkan suatu rasa pengabdian kepada ibu pertiwi, karena ibu pertiwi sudah memberikan susu dan madunya bagi umat manusia Indonesia agar dapat hidup gemah ripah loh jinawi yaitu suatu kemakmuran bagi setiap manusia yang hidup diatasnya.

Jiwa merah putih adalah jiwa yang penuh kasih dan pengabdian, seperti seorang ibu yang memberikan susunya dengan rela dan penuh cinta kasih kepada anaknya. Demikian juga ibu pertiwi yang tidak pernah lelah dan menggerutu memberikan madu dan segala isinya untuk kehidupan manusia Indonesia. Paskibraka yang berjiwa merah putih harus mau dan berani meniru bumi Pertiwi yaitu rela berkorban dengan penuh cinta kasih untuk sesama dan semua mahluk ciptaan Nya. Bumi pertiwi yang selalu dinjak-injak, diludahi, disakiti, dicerca, dikhianati dan tidak pernah diperhatikan, masih selalu tersenyum dan dengan penuh suka cita memberikan buah, susu dan madunya untuk manusia. Bumi pertiwi dengan penuh cinta kasih selalu memberi dan memberi tanpa mengharapkan pujian, imbalan.

Matahari dari waktu kewaktu selalu bersinar dan tersenyum serta menyapa dengan lembut dari pagi sampai sore, dan waktu malam hari dengan dibantu bulan tetap menyinarkan cahayanya ke dunia ini. Disawah kunang-kunang menerangi kegelapan dengan keindahan sinarnya yang elok tanpa pernah merasakan pujian dari umat manusia, demikian juga lilin lilin kecil yang menerangi tempat disekitarnya dengan ihklas walau tubuhnya terbakar demi memberikan terang disekitarnya. Paskibraka sebagai Pandu Ibu Pertiwi yang berjiwa merah putih haru sbisa memberikan cahaya terang dilingkungan sekitarnya dan selalu bersikap kesatria. Sikap dan tingkah lakunya lemah lembut namun mengandung ketegasan. Nada bicara dan candanya selalu melihat situasi dan kondisi sekelilingnya (em­pan papan). Sebagai tanda cinta cita rasa manusia beradab dan berbudaya tinggi, dari hati sanubarinya yang paling dalam selalu terungkap ucapan “salomkasih” (salam, tolong, maaf, terimakasih).

Seorang paskibraka yang penuh cinta kasih akan selalu berpikir positip dan berani untuk menyapa, dia akan selalu menyapa terlebih dahulu dan tidak akan menunggu untuk disapa oleh semua orang yang ditemuinya, baik orang tua, kakak, adik, saudara-saudaranya, atasan, bawahan dan teman-teman yang lain. Dengan penuh kasih sayang dia akan bersuka cita menyapa dan menunjukkan empati kepada semua orang, perhatian penuh kasih sayang akan tercermin dalam tingkah laku, sikap dan perbuatannya, tutur katanya lembut, suaranya memancarkan suka cita suara hati yang yang bahagia, senyum tulus akan menghiasi bibir dan hatinya sehingga saat berbicara akan terdengar nada yang sangat ramah tanpa kesan dibuat-buat. Saat bertemu ia akan mengucapkan “salam”, salam tersebut dapat berupa ucapan : assalamu’alaikum, selamat pagi, siang atau malam, apa kabar dan sebagainya dengan nada suka cita dan ketulusan. Ucapan salam bisa diteruskan dengan suatu uluran tangan untuk berjabat tangan,. Jabat tangan kepada orang yang kita beri salam dengan penuh kehangatan dan kasih sayang akan mengalirkan kebahagiaan dan kedamaian bagi semua orang yang kita beri salam.

Apabila menginginkan atau meminta sesuatu dari orang lain maka dengan ketulusan hati dan suara yang penuh senyum secara otomatis terucap kata kata “tolong”. Permintaan tolong adalah suatu sikap kerendahan hati karena akan memohon suatu bantuan karena akan dan telah mengganggu serta merepotkan tetapi akan terdengar sangat sopan oleh orang yang dimintai tolong dan pasti dengan penuh suka cita akan menolong kita.

Ucapkanlah permohonan “maaf” atas segala tingkah laku, sikap, perbuatan kita yang mungkin secara tidak sengaja membuat orang lain menjadi tidak nyaman baik secara phisik maupun kejiwaan. Seorang yang mampu mengucapakan permintaan maaf adalah seorang yang mempunyai jiwa besar, rendah hati dan bisa menghormati orang lain. Rendah hati adalah suatu sikap untuk menghargai sesama dengan berani mengakui dan memuji kelebihan sesama sehingga kita juga bisa mensyukuri kelebihan yang dianugerahkan kepada kita. Dengan kerendahan hati, kita menjadi terbuka dan selalu bersyukur sehingga dapat menyinari lingkungan dimana kita berada dan berani mengucapkan permohonan maaf dengan spontan tanpa suatu keraguan jika kita berbuat suatu kesalahan atau mungkin dianggap salah oleh orang lain. Permohonan maaf bukan berarti kita pasti berbuat salah, akan tetapi itulah tanda kebesaran dari jiwa paskibraka.

Ucapkanlah “terima kasih” atas segala kebaikan yang sudah diterima karena dalam ucapan terima kasih terkandung suatu pujian syukur kepada Nya karena cinta kasih yang telah diberikan Nya melalui orang lain yang sudah kita terima. Ucapkan terima kasih dengan tulus, santun dan spontan serta keluar dari nurani yang paling dalam. Disertai anggukan kepala, senyum dan tatapan mata yang tulus akan me­man­carkan pesona yang membuat orang lain tertarik untuk mengikuti suri tauladannya.

seleksi paskibraka

1. Syarat Peserta
a. Memiliki minat dan keinginan untuk menjadi Paskibraka dan aktif sebagai anggota Purna Paskibraka Indonesia.
b. Siswa Kelas I SMA/SMK/MA pada saat seleksi diselenggarakan, dan berusia 16 s.d. 18 tahun.
c. Belum pernah menjadi Paskibraka, baik Tingkat Kota / Provinsi / Nasional.
d. Tinggi Badan, tidak lebih dan tidak kurang dari persyaratan yang ditentukan.
1) Putra : 165 cm – 180 cm, diutamakan 170 cm – 175 cm*).
2) Putri : 160 cm – 175 cm, diutamakan 165 cm – 170 cm*).
Keterangan :
*) Untuk menjadi Paskibraka Provinsi dan Nasional tinggi Putra : 170 cm – 175 cm dan Putri : 165 cm – 170 cm.
e. Berat badan ideal (menyesuaikan dengan tinggi badan), lihat tabel terlampir.
f. Tegak dan tidak cacat, terutama gigi, kulit dan mata, kaki tidak berbentuk X atau O.
g. Sehat jasmani dan rohani (tidak mempunyai penyakit kambuhan) dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter.
h. Penampilan simpatik dan menarik serta gembira.
i. Berkepribadian dan berakhlak mulia.
j. Nilai rapor di atas nilai rata-rata kelas.
k. Memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif (untuk tingkat provinsi dan nasional).
l. Aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
m. Mendapat ijin dari orang tua dan kepala sekolah.
n. Diperbolehkan memakai jilbab.
o. Tidak mutlak menjadi anggota Paskibra Sekolah, namun diutamakan Paskibra Sekolah.
p. Diutamakan berdomisili di Kota Magelang.

2. Syarat pendaftaran; menyerahkan :
a. Formulir Biodata Calon Paskibraka Tingkat Kota Magelang . : 1 lembar.
b. Fotocopy rapor semester I : 1 lembar.
c. Surat Keterangan Sehat dari Dokter. : 1 lembar.
d. Foto berwarna dengan latar belakang merah cerah ukuran 4 x 6 : 3 lembar.
e. Surat Tugas dari sekolah. : 1 lembar.

3. Materi Seleksi
a. Akhlak dan kepribadian ( bobot 3 ), terdiri dari :
1) Mental spiritual yang dapat dipertanggungjawabkan.
2) Taat menjalankan kewajiban agamanya.
3) Berbudi pekerti dan bertingkah laku yang baik.
4) Berjiwa sehat dan stabil.
5) Bersahaja dan sopan santun.
6) Berpenampilan gembira dan menarik.
7) Mudah bergaul dan menyesuaikan diri.
b. Kesegaran jasmani (bobot 3), berupa :
1) Lari 2.400 meter.
2) Sit Up dan Push Up.
c. Fisik dan Penampilan (bobot 4), terdiri dari :
1) Pengecekan umur, tinggi dan berat.
2) Tidak cacat jasmani dan tegap.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Pengecekan mata dan gigi (rapi dan sehat).
5) Pengecekan kaki (tidak berbentuk O atau X, platefoot partial).
d. Pengetahuan Umum dan Prestasi Khusus (bobot 3), terdiri dari :
1) Kewarganegaraan, Sejarah Indonesia.
2) Kepemimpinan dan organisasi.
3) Pengetahuan budaya dan pariwisata.
4) Berita aktual dari media cetak maupun elektronika (politik, keuangan, ekonomi, pendidikan, dll)
5) Prestasi; sosial, kemasyarakatan, kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dll.
e. Kemampuan Baris Berbaris (Bobot 3).
f. Ketrampilan / Pengetahuan Seni Budaya (bobot 2).
Peserta menunjukkan kemampuan menggunakan bahasa daerah (jawa) dan memilih salah satu jenis ketrampilan seni daerah dan menampilkan kemampuannya tersebut di depan dewan juri.
g. Kemampuan Bahasa Inggris (bobot 1).

Keterangan :
Informasi resmi dan lebih lengkap akan dikirimkan surat dari DInas Pendidikan ke sekolah-sekolah (SMA/SMK/MA). Bagi yang berminat menjadi Paskibraka dapat menghubungi sekolah masing-masing dan mengikuti seleksi sesuai dengan kebijakan sekolah masng-masing.

PPDP (Peraturan Penghormatan Dalam PASKIBRA)

PPDP (Peraturan Penghormatan Dalam PASKIBRA)

PPDP (Peraturan Penghormatan Dalam PASKIBRA)


A. Pengertian

Penghormatan adalah suatu perwujudan penghormatan kepada orang lain, yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penghormatan dilakukan oleh setiap bawahan (pangkat yang lebih rendah) ke atasan (pangkat yang lebih tinggi).
Anggota yang diwajibkan melakukan penghormatan sesuai dengan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan
a. Untuk melahirkan disiplin atau tata tertib ketaatan dalam peraturan dalam kalangan Paskibra, maka setiap anggota Paskibra harus menyampaikan penghormatan kepada seluruh senior atau atasan.
b. Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh ikhlas.
c. Ketentuan umum

C. Ketentuan Umum
a. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat, dan menerima penghormatan senantiasa wajib membalas penghormatan tersebut, terkecuali keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.
b. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian seragam
Harus menyampaikan penghormatan pada senior sesuai dengan ketentuanm baik berpakaian seragam maupun preman apabila seorang Paskibra tersebut dalam keadaan sibuk (sedang bertugas, yang tidak memungkinkan menghormati) pada seniornya tidak diharuskan untuk menghormati, cukup dengan menegakkan badan.
c. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian preman wajib melakukan penghormatan kepada senior. Apabila junior tersebut mengenal senior itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
d. Selama melakukan penghormatan tidak dibenarkan berbicara kecuali memberikan aba-aba.

CARA MENYAMPAIKAN PENGHORMATAN
A. Penghormatan perorangan dalam keadaan berhenti
1. Bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15o serong kedepan. Kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong kebawah dan kek kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenasi pinggir bawah dan tutup kepala setinggi pelipis kanan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Jika tutup kepala punya maka jari tengah mengenai pinggir topi.
d. Selesai menghormat maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
2. Tidak bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15o serong ke depan, kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong ke bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dan tutup setinggi pilipis kanan.pergelangan tangan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Selesai penghormatan maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.

B. Penghormatan perorangan dalam keadaan berjalan
1. Bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior, junior memberi jalan agar senior dapat berjalan kemudian beri penghormatan, dengan memakai topi hormat 45o, senior lewat baru junior jalan.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
1. Tidak bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior junior cepat memberi penghormatan kepada senior.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri rapat dibadan seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.

C. Penghormatan perorangan dalam keadaan istimewa
1. Dalam berkendaraan sepeda
a. berhenti, menginjak pedal, tegakkan badan tanpa hormat.
b. Berkendaran harus diperlambat jalannya, tegakkan badan tanpa hormat atau memalaingkan wajah ke senior.
1. Berkendaraan motor atau disamakan dengan itu
a. Anggota Paskibra bila berkendaraan tidak diwajibkan memberi penghormatan apabila keadaan tidak memungkinkan atau membahayakan dirinya
b. Cukup menegakkan badan tanpa harus memalingkan wajah , bila posisi dibonceng penghormatan dilakukan dengan cara menegakkan badan atau memberi hormat.
1. Kendaraan mobil
a. Jika mengendarai sendiri dalam keadaan santai dapat memberi hormat dan menegakkan badan
b. Jika tidak mengendarai sendiri dan jika tidak membahayakan maka dapat memberi hormat atau salam dan menegakkan badan.
c. Bila bertemu di kendaraan umum dengan cara mengucapkan salam saja.

D. Penghormatan berkelompok atau rombongan ataupasukan
1. Keadaan Berhenti
Diberikan kepada ang berhak menerima, cukup komandan saja yang diberi atau memberi penghormatan.
2. Keadaan berjalan
Kepada senior hanya komandan saja yang menyampaikan penghormatan
3. Keadaan istimewa atau dalam pawai atau devile
Komandan memberi aba-aba hormat kanan, palingkan wajah 45o. saf atau bagian depan dan banjar kanan tidak memalingkan wajah, sesudah penghormatan selesai aba-aba tegak kemudian berjalan lagi.
4. Keadaan berlatih atau bekerja
a. Terhadap senior langsung
Apabila kondisi memungkinkan pasukan disiapkan atau pada saat berjalan hanya komandan saja yang melakukan penghormatan.
b. komandan senior lain
apabila kondisi memungkinkan pasuka disiapkan atau pada saat berjalan komandan saja yang melakukan penghormatan.
5. Keadaan beristirahat
a. Terhadapsenior langsung
Percakapan dihentikan, hanya komandan saja yang menyampaikannya serta laporan.
b. terhadap senior lain
pasukan hanya istirahat hanya komandan saja yang menyampaikannya tanpa laporan.
6. Dalam keadaan antar pasukan yang berjalan atau papas an
a. Kedua pasukan harus melakukan langkah tegap, untuk penghormatan dan danpas yang lebih muda atau junior menyampaikannya dengan perorangan kepada danpas yang lebih tua atau senior.
b. Apabila terjadi persimpangan jalan atau jalan sempit pasukan yang membawa lambing atau panji atau danpas yang lebih tua diberi kesempatan jalan dahulu.
c. Apabila pasukan berjalan searah, danpas yang dimaksud mendahului, memerintahkan anggota atau yang paling senior untuk laporan kepada danpas yang didepannya dan minta izin mendahului.

E. Penghormatan dalam ruangan
1. Ruangan Biasa
2. Ruangan Makan
3. Ruangan Tidur
4. Ruangan Kerja
5. Ruangan Belajar
6. Ruangan Rapat Pertemuan
7. Tata cara memasuki ruangan


A. Pengertian

Penghormatan adalah suatu perwujudan penghormatan kepada orang lain, yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penghormatan dilakukan oleh setiap bawahan (pangkat yang lebih rendah) ke atasan (pangkat yang lebih tinggi).
Anggota yang diwajibkan melakukan penghormatan sesuai dengan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan
a. Untuk melahirkan disiplin atau tata tertib ketaatan dalam peraturan dalam kalangan Paskibra, maka setiap anggota Paskibra harus menyampaikan penghormatan kepada seluruh senior atau atasan.
b. Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh ikhlas.
c. Ketentuan umum

C. Ketentuan Umum
a. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat, dan menerima penghormatan senantiasa wajib membalas penghormatan tersebut, terkecuali keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.
b. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian seragam
Harus menyampaikan penghormatan pada senior sesuai dengan ketentuanm baik berpakaian seragam maupun preman apabila seorang Paskibra tersebut dalam keadaan sibuk (sedang bertugas, yang tidak memungkinkan menghormati) pada seniornya tidak diharuskan untuk menghormati, cukup dengan menegakkan badan.
c. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian preman wajib melakukan penghormatan kepada senior. Apabila junior tersebut mengenal senior itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
d. Selama melakukan penghormatan tidak dibenarkan berbicara kecuali memberikan aba-aba.

CARA MENYAMPAIKAN PENGHORMATAN
A. Penghormatan perorangan dalam keadaan berhenti
1. Bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15o serong kedepan. Kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong kebawah dan kek kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenasi pinggir bawah dan tutup kepala setinggi pelipis kanan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Jika tutup kepala punya maka jari tengah mengenai pinggir topi.
d. Selesai menghormat maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
2. Tidak bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15o serong ke depan, kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong ke bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dan tutup setinggi pilipis kanan.pergelangan tangan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Selesai penghormatan maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.

B. Penghormatan perorangan dalam keadaan berjalan
1. Bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior, junior memberi jalan agar senior dapat berjalan kemudian beri penghormatan, dengan memakai topi hormat 45o, senior lewat baru junior jalan.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
1. Tidak bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior junior cepat memberi penghormatan kepada senior.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri rapat dibadan seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.

C. Penghormatan perorangan dalam keadaan istimewa
1. Dalam berkendaraan sepeda
a. berhenti, menginjak pedal, tegakkan badan tanpa hormat.
b. Berkendaran harus diperlambat jalannya, tegakkan badan tanpa hormat atau memalaingkan wajah ke senior.
1. Berkendaraan motor atau disamakan dengan itu
a. Anggota Paskibra bila berkendaraan tidak diwajibkan memberi penghormatan apabila keadaan tidak memungkinkan atau membahayakan dirinya
b. Cukup menegakkan badan tanpa harus memalingkan wajah , bila posisi dibonceng penghormatan dilakukan dengan cara menegakkan badan atau memberi hormat.
1. Kendaraan mobil
a. Jika mengendarai sendiri dalam keadaan santai dapat memberi hormat dan menegakkan badan
b. Jika tidak mengendarai sendiri dan jika tidak membahayakan maka dapat memberi hormat atau salam dan menegakkan badan.
c. Bila bertemu di kendaraan umum dengan cara mengucapkan salam saja.

D. Penghormatan berkelompok atau rombongan ataupasukan
1. Keadaan Berhenti
Diberikan kepada ang berhak menerima, cukup komandan saja yang diberi atau memberi penghormatan.
2. Keadaan berjalan
Kepada senior hanya komandan saja yang menyampaikan penghormatan
3. Keadaan istimewa atau dalam pawai atau devile
Komandan memberi aba-aba hormat kanan, palingkan wajah 45o. saf atau bagian depan dan banjar kanan tidak memalingkan wajah, sesudah penghormatan selesai aba-aba tegak kemudian berjalan lagi.
4. Keadaan berlatih atau bekerja
a. Terhadap senior langsung
Apabila kondisi memungkinkan pasukan disiapkan atau pada saat berjalan hanya komandan saja yang melakukan penghormatan.
b. komandan senior lain
apabila kondisi memungkinkan pasuka disiapkan atau pada saat berjalan komandan saja yang melakukan penghormatan.
5. Keadaan beristirahat
a. Terhadapsenior langsung
Percakapan dihentikan, hanya komandan saja yang menyampaikannya serta laporan.
b. terhadap senior lain
pasukan hanya istirahat hanya komandan saja yang menyampaikannya tanpa laporan.
6. Dalam keadaan antar pasukan yang berjalan atau papas an
a. Kedua pasukan harus melakukan langkah tegap, untuk penghormatan dan danpas yang lebih muda atau junior menyampaikannya dengan perorangan kepada danpas yang lebih tua atau senior.
b. Apabila terjadi persimpangan jalan atau jalan sempit pasukan yang membawa lambing atau panji atau danpas yang lebih tua diberi kesempatan jalan dahulu.
c. Apabila pasukan berjalan searah, danpas yang dimaksud mendahului, memerintahkan anggota atau yang paling senior untuk laporan kepada danpas yang didepannya dan minta izin mendahului.

E. Penghormatan dalam ruangan
1. Ruangan Biasa
2. Ruangan Makan
3. Ruangan Tidur
4. Ruangan Kerja
5. Ruangan Belajar
6. Ruangan Rapat Pertemuan
7. Tata cara memasuki ruangan