Jumat, 31 Juli 2009









Rabu, 29 Juli 2009

Tim Pelatih


* Kg Mala

* Kg Ridwan

Selasa, 28 Juli 2009

UTAMA

PENGUMUMAN


LPBB 2009

Diberitahukan kepada seluruh pelajar SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Se-wilayah Cirebon yang meliputi KOTA CIREBON,KAB.CIREBON,KAB.INDRAMAYU,KAB.MAJALENGKA dan KAB.KUNINGAN bahwa PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA CIREBON akan mengadakan Lomba Peraturan Baris Berbaris (LPBB) 2009 Se-Wilayah Cirebon.. Yang akan di laksanakan pada ;

pelaksanaan;
hari : sabtu-Minggu
tanggal : 25-26 April 2009
tempat : Balaikota Cirebon
waktu : 07.00 s.d selesai

pendaftaran ;
hari : Senin - Jumat
tanggal : 13-17 April 2009
waktu : 09.00 s.d 15.00
tempat : Dinas Pendidikan Kota Cirebon
komplek perkantoran jl.By pass Cirebon

tecknikal meeting ;
hari : Minggu
tanggal : 19 April 2009
tempat : Ruang Adipura Balaikota Cirebon
waktu : 07.00 s.d selesai

ayo segera daftar.. Rebut hadiah uang tunai, piala bergilir, dll

IKRAR PUTERA INDONESIA

Aku mengaku Putera Indonesia dan berdasarkan pengakuan ini :

  • Aku mengaku bahwa aku adalah mahluk Al Khalik yang Maha Esa dan bersumber pada-Nya.
  • Aku mengaku bertumpah darah satu, Bangsa Indonesia
  • Aku mengaku berjiwa satu, Jiwa Pancasila
  • Aku mengaku berbudaya satu, Budaya dan Bahasa Indonesia
  • Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
  • Aku mengaku bercara karya satu, Masyarakat Adil Makmur berdasarkan Pancasila dan sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
  • Aku mengaku bercara karya satu, perjuangan besar dengan ahlak dan Insan menurut Ridho Tuhan Yang Maha Esa

Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membenrkati niaku ini dengan taufik dan hidayah-Nya serta inayah-Nya.

KAPAL SELAM

KAPAL SELAM TENGKINYA BOCOR

TIMBUL TENGGELAM DI PERBATASAN

BUAT APA SUSAH HATI ( SUSAH HATI )

BUAT APA SEDIH HATI ( SEDIH HATI )

PASKIBRA TAK PERNAH MENGELUH

HANYA DONGKOL DALAM HATI

PUTIH – PUTIH PAKAIANNYA ( PAKAIANYA )

MACAM – MACAM ATRIBUTNYA ( ATRIBUTNYA )

PECI HITAM DI KEPALANYA

TERATAI PUTIH DIDADANYA

JIKA BERBARIS



JIKA BERBARIS JANGANLAH TENGOK KANAN DAN KIRI

AYUNKAN TANGAN SETINGGI BAHU

BADAN DITEGAKAN MATA PANDANG LURUS KE DEPAN

DENGARLAH ABA- ABA

LIHATLAH KAMI CALON ANGGOTA PASKIBRA

BERHATI BAJA TAK KENAL TAKUT

WALAUPUN HIDUP KAMI SEKARANG DITEMPA

TETAPLAH HATI GEMBIRA

MAJULAH PUTERA BANGSA

TEGAKKAN KEPALAMU, BUSUNGKANLAH DADAMU

MAJULAH PUTERA BANGSA

TEGAKKANKAN JIWA DAN RAGAMU

MOTTO PASKIBRA

TIDAK TAKUT SALAH
TIDAK TAKUT KALAH
TIDAK TAKUT JATUH
TIDAK TAKUT MATI
TAKUT MATI JANGAN HIDUP
TAKUT HIDUP MATI SEKALIAN

Kepemimpinan

· Kepemimpinan artinya adalah kegiatan seseorang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuannya.

· Bagaimana cara mempengaruhinya?

· Yaitu dengan memberikan contoh atau panutan dalam kehidupan sehari-hari, dengan membangkitkan semangat para bawahannya, kemudian dengan memberikan dorongan dengan pengarahan dan perbuatan. Hal ini sesuai dengan sistem kepemimpinan nasional di Indonesia yang menganut sistem among, yaitu :

· Ing ngarso sung tulodo, yang berarti berada di depan sebagai pemimpin dan panutan bagi bawahannya;

· Ing madya mangun karso, yang berarti berada di tengah yang dapat membangun kemauan bawahannya;

· Tut wuri handayani, yang berarti berada di belakang yang dapat mendorong bawahannya dengan motivasi agar dapat berusaha lagi dan maju.

· Hal-hal apa saja yang harus kita miliki agar dapat mempengaruhi orang lain?

· Yaitu dengan cara :

· Memiliki keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT yang kuat;

· Memiliki kepercayaan diri;

· Memiliki penampilan (performance) yang baik dan menarik;

· Memiliki wawasan yang luas;

· Memiliki kemampuan mengelola/mengurus (manajemen);

· Menguasai teknik, taktik, strategi, dan politik;

· Memiliki kemampuan melindungi setiap orang; dan

· Memiliki delapan sikap mental sehat :

o Pandai menyesuaikan diri;

o Merasa puas atas hasil karya sendiri;

o Lebih suka memberi dari pada menerima;

o Realtif bebas dari ketegangan dan keresahan;

o Suka membantu dan menyenangkan orang lain;

o Dapat mengambil hikmah dari kegagalan;

o Dapat mengambil penyelesaian yang konstruktif; dan

o Dapat mengembangkan kasih sayang.

· Selain itu, pemimpin yang indah adalah pemimpin yang mempunyai inisiatif dan mentalitas yang tinggi, kreatif, konstruktif, dan memiliki konsepsual yang dapat mencerna masalah.

· Seorang pemimpin juga harus kritis, yaitu memiliki kemampuan dan keberanian dalam meluruskan masalah; meteorologis, yaitu dapat mengambil jarak; serta logis, yaitu sesuai dengan peraturan dan rasional.

· Elemen yang harus ada dalam kepemimpinan, yaitu :

· Leader (pemimpin);

· Follower (sekelompok orang yang mengikuti pemimpin); dan

· Leadership (jiwa memimpin, manajemen, administrasi, pengetahuan, dan sebagainya).

· Yang perlu diingat adalah, bahwa pemimpin itu bukanlah suatu jabatan, melainkan kemampuan.

1. Makna Sang Merah Putih
Menurut kamus umum bahasa INDONESIA,Bendera berarti : Sepotong kain segi empat atau segitiga diberi tongkat (bertiang) dipergunakan sebagai lambing, tanda dan sebagainya seperti panji – panji dan tunggul.
Bendera merah putih mempunyai kedudukan yang tinggi, menurut pandangan masyarakat INDONESIA, sehingga begelar SANG MERAH PUTIH yang berarti bendera warisan yang dimuliakan, yang merupakan lambang kemerdekaan dan kedaulatan Negara.
Bersama lagu kebangsaan INDONESIA RAYA, bendera MERAH PUTIH merupakan pinanti lambang bangsa mulai 28 Oktober 1928.
Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1958 ditetapkan tentang bendera kebangsaan Negara RI (26 Juni 1958, lembaran Negara nomor 1933) di undangkan 10 Juli 1958,hal terpenting diantaranya :
1. Bendera Pusaka ialah Bendera kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta 17 Agustus 1945 (pasal 4 ayat 1)
2. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus (pasal 4 ayat 2)
3. Pada waktu upacara penaikan dan penurunan bendera kebangsaan, maka semua yang hadir tegak, berdiam – diri sambil menghadap muka kepada bendera sampai upacara selesai (pasal 20)
4. Pada waktu dikibarkan atau dibawa bendera kebangsaan tidak boleh menyinggung tanah, air atau benda lainnya (pasal 20 ayat 1)
5. Pada bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, huruf, kalimat, angka, gambar atau tanda – tanda lainnya (pasal 21)

2. Perjalanan Sejarah Bendera Pusaka

Proklamasi Kemerdekaan RI di kumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jln. Pegangsaan II Timur no. 56 Jakarta dan untuk pertama kalinya secara resami bendera kebangsaan MERAH PUTIH di kibarkan dengan di iringi lagu kebangsaan INDONESIA RAYA. Pengibaran di laksanakan oleh dua orang muda – mudi dan di pimpin oleh bapak Latief Hendraningrat. Bendera yang di kibarkan di jahit oleh ibu Fatmawati Soekarno yang kemudian disebut BENDERA PUSAKA.
Pada tanggal 4 Januari 1946 aksi teror Belanda semakin meningkat oleh karenanya Presiden Soekarno dan wakil presiden M.Hatta memindahkan ibu kota Negara dari Jakarta ke Yogyakarta, begitu pula dengan BENDERA PUSAKA pun ikut pindah.
Pada tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresi Belanda II, penjajah Belanda mengepung Istana Presiden gedung Agung – Yogyakarta, saat – saat terakhir Presiden Soekarno memanggil ajudan nya Bpk. Husei Mutahar untuk menyelamatkan BENDERA PUSAKA yang merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegaka kibarnya SANG MERAH PUTIH. Presiden Soekarno memerintahkan “Bpk.Husein Mutahar untuk menjaga dan menyelamatkan BENDERA PUSAKA dengan nyawa sebagai taruhannya dan pada suatu saat harus mengembalikannya pada Presiden Soekarno sendiri dan tidak kepada siapa pun kecuali Presiden wafat, serahkan pada penggantinya.”
Tanggung jawab yang diterima Bpk. Husein Mutahar sangat berat akhirnya beliau mendapat akal untuk memisahkan kedua belahan dari BENDERA PUSAKA tersebut dengan bantuan ibu Perna Dinata. Dasar pemikiran Bpk.Husein Mutahar apabila BENDERA PUSAKA tersebut dipisahkan maka tidak dapat disebut bendera lagi.
Namun akhirnya Presiden dan wakil Presiden tertangkap dan di asingkan ke muntok pulau Bangka, sedangkan Bpk.Husein Mutahar dan satff kepresdinenan lainnya tertantgkap dan dipenjara di Semarang, tetapi Bpk.Husein Mutahar berhasil melarikan diri dengan kapal laut menuju Jakarta.
Di Jakarta beliau menginap di rumah Bpk.Syutan Syahrir selanjutnya kost di rumah Bpk.Said Soekanto Tjokrodiatmojo (Kapolri ke 1) dan memikirkan cara mengembalikan BENDERA PUSAKA kepada Presiden Soekarno.
Pada bulan Juni 1949 Bpk.Husein Mutahar menerima pemberitahuan dari Bpk.Soejono yang tinggal di Oranje Boulevard (sekarang Jl.Diponogoro) tentang surat pribadi Presiden Soekarno yang pokok isinya adalah perintah Presiden Soekarno kepada Bpk.Husein Mutahar untuk menyerahkan BENDERA PUSAKA yang dibawanya diserahkan kepada Bpk.Soejono yang selanjutnya dapat di bawa dan diserahkan kepada Presiden di Muntok pulau Bangka.
Presiden tidak memerintahkan langsung Bpk.Husein Mutahar untuk menyerahkan BENDERA PUSAKA tetapi menggunakan Bpk.Soejono sebagai peratara, untuk menjaga kerahasiaan perjalanan dari Jakarta ke Bangka.
Menjelang Keberangkatan Bpk.Soejono, maka Bpk.Husein Mutahar menjahit persis di bekas lubang jahitan yang asli, tetapi terdapat sedikit kesalahan jahit sekitar 2 cm, lalu di serahkan kepada Bpk.Soejono untuk di bawa ke Bangka. Jadi BENDERA PUSAKA belum pernah di jamah oleh penjajah manapun.
Dengan diserahkanya BENDERA PUSAKA tersebut maka selesailah tugas penyelamatan BENDERA PUSAKA oleh Bpk.Husein Mutahar, sebagai penghargaan atas jasanya yang tak ternilai itu maka Presiden Soekarno menganugrahkan bintang maha putra pada tahun 1961 kepada Bpk.Husein Mutahar

SEJARAH PASKIBRAKA

Periode tahun 1946 – 1949
Presiden Soekarno memanggil Bpk.Husein Mutahar untuk mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1949 di Istana presiden gedung agung Yogyakarta, ibu kota negara saat itu pindah dari Jakarta ke Yogyakarta kerena aksi teror penjajah Belanda.Petugas pengibaran bendera pusaka hanya 5 orang dari perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta.Keinginan Bpk.Husein Mutahar untuk mendatangkan pelajar dari seluruh propinsi se-Indonesia belum terwujud karena halangan dari penjajah Belanda.
Periode tahun 1950 – 1966
Untuk pertama kalinya upacara peringatan proklamasi kemerdekaan RI di laksanakan di Istana Merdeka Jakarta.Bendera pusaka di kibarkan di tiang tujuh belas dengan megahnya..
Regu pengibar tahun 1950 – 1966 di bentuk dan diatur oleh rumah tangga kepresidenan.
Pada tahun 1966 merupakan ujicoba program latihan PASKIBRAKA yaitu Pandu Indonesia ber-Pancasila.
Periode tahun 1967 – 1973
Sama seperti tahun 1966,tahun 1967 merupakan tahun ke-2 ujicoba pelaksanaan program latihan Pandu Indonesia ber-Pancasila yang anggotanya pramuka penegak dari gugus depan di Jakarta, ini dilaksanakan setelah bapak Husein Mutahar menjadi direktur jenderal urusan Pramuka dan Pemuda (UDAKA).Departemen pendidikan dan kebudayaan lalu berubah menjadi Ditjen Dibelurepora (Direktorat jenderal Pendidikan Luar Sekolah pemuda dan Olah raga )
Dengan ide dasar pelaksanaan tahun 1966 Bpk.Husein Mutahar mengembangkan pola formasi pengibaran menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.Kelompok 17 / pengiring (pemandu)
b.Kelompok 8 / pembawa (inti)
c.Kelompok 45/ pengawal
Ini merupakan simbol tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
Tahun 1968 petugas pengibar adalah pemuda utusan propinsi tetapi belum seluruhnya mengirim utusannya oleh karena itu kekurangan pasukan di ambil dari eks pasukan 1967.
Tanggal 5 agustus 1969 di Istana negara di laksanakan penyerahan Duplikat Bendera Pusaka dan reproduksi Naskah proklamasi oleh presiden Soeharto kepada gubernur seluruh Indonesia serta perwakilan – perwakilan Indonesia di luar negeri agar dapat bersamaan dengan pelaksanaan upacara di Istana Merdeka Jakarta.
Tahun 1969 secara resmi anggota PASKIBRAKA adalah pelajar SMA se-Indonesia yang merupakan utusan 26 Propinsi se-Indonesia dan setiap propinsi diwakili sepasang remaja.
Tahun 1967 – 1972 petugas pengibar dinamakan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka atau PASKERAKA, baru pada tahun 1973 Bpk..Idik Sulaeman melontarkan istilah Pasukan Pengibar Bendrera Pusaka atau PASKIBRAKA.

Jumat, 24 Juli 2009

Sudah beberapa minggu ini kami Punggawa Dwi Warna menjadi kaka sepenuhnya,
Kaka selayaknya yang harus bertanggung jawab dengan adik adiknya,
Kaka yang harus sayang dengan adikadiknya,
Kaka yang menghargai adik adiknya,
Kaka yang mengajarkan adikadiknya.

Beberapa keluhan terjadi pada diri kami masing masing,
tak mudah ternyata memutar balik kedudukan dari junior menjadi mulai belajar jadi senior.

Harus lebih faham
Harus banyak berfikir
Harus mengerti keadaan
Harus macem macemlah pokoknya.

Tapi kami tau,
Pencapaian kami untuk ada disini tidak mudah,
dan kami harus hargai diri kami dan angkatan kami.

Walaupun sulit,
Semua kami lewati bersama sambil terus menggali ilmu didalamnya.

terkadang sekedar memperhatikan mereka lebih baik dari pada marah,
dan sesaat memberi mereka pengertian lebih baik dari pada bercanda.

Kami pernah ada di posisi itu,
Jadi sedikit banyak kami faham apa yang harus kami lakukan,
Walaupun kadang masih butuh evaluasi.

Yang jelas kami berusaha untuk terus menjadi kaka yang baik bagi mereka,
Contoh yang baik untuk mereka,
Dan menjadi nyaman untuk mereka meresap ilmu yang kami ajarkan.